Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Senin, 18 Juni 2012

Aku menekuni peta kota Jogja yang seperti benang ruwit...T.T Kami bersembilan yang sama sekali belum pernah ke kota Jogja, sekarang nekad berpetualang dengan mengandalkan peta, nekad mau ke pantai Indrayanti. Pantai yang tidak ramai dikunjungi namun memiliki panorama yang indah. Akhirnya setelah 5 jam berkendara, kami menemukan pantai Indrayanti, yang agak sepi namun indah. Segera saja kita berganti pakaian dan menuju pantai. ^^ keinginanku untuk ke pantai akhirnya tercapai juga... Setelah puas bermain-main dan berfoto-foto ria, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari makan siang dan ke Malioboro. yap....meskipun kami tidak membawa uang yang banyak, namun kami nekad makan di food court yang harganya ga pas dengan kantong kami. Tapi nggak apa-apalah, sekali-kali makan ala orang yang berduit. Hmmmm....lalu kami hanya berputar-putar di sekitar Malioboro. Lalu pulang ke Salatiga dengan kecepatan tinggi.....><

MInggu, 17 Juni 2012

8.10 am Baru kali ini ketika aku merasakan mataku benar-benar tidak ingin melaksanakan tugasnya dengan baik. Tiba-tiba menutup sendiri saat kupaksa untuk melihat. Kesimpulan : aku mengantuk. Dengan tanda titik yang berarti tidak ada tambahan lain selain mengantuk. Yang paling mengenaskan adalah aku tidak mungkin mencuri tidur seperti yang biasa kulakukan ketika di kelas, karena aku sedang bertugas sebagai operator LCD di depan. Jadi, aku menulis draft untuk blog....^^

Sabtu, 16 Juni 2012

04.55 am Aku tahu kau sedang tersenyum padaku. Tersenyum dan memancarkan cahaya lemah dari bentuk sabitmu. Tentu saja keberadaanmu tidak membuat kantukku hilang. Dengan celana kolor yang kedodoran, mata merah, rambut awut-awutan, ku ketok pintu-pintu kamar untuk membangunkan peserta camp pengutusan. "kayaknya disana ada penghuninya, kak." kataku pada kak rayi, sesama panitia, sambil menunjuk salah satu kamar yang ada di El-bethel, Tawangmangu. Seharusnya aku juga butuh untuk dibangunkan, pikirku. Dan butuh lebih banyak waktu untuk tidur. Baiklah, aku tahu kau akan mengataiku tukang tidur. Ku akui itu. Tapi tadi malam ada evaluasi panitia sampai jam 11.30 pm dan aku selalu tidur malam sebelum camp ini berlangsung. Jadi meskipun aku bukanlah panitia yang punya banyak tugas, aku merasa sangat lelah . Bahkan tadi malam aku harus mengkonsumsi obat yang mengandung paracetamol untuk mengobati sakit kepala. Rasanya benar-benar tidak sehat....T.T 17.50 pm "Sebenarnya kisah ...

Segelas Air Putih

Bibirku terkunci rapat dan wajahku menegang. Berusaha menahan luapan emosi yang menyesak dada. Sebenarnya kalau bisa, aku ingin berteriak dan memarahimu habis-habisan. Atau menjauh darimu, melepaskan tanganku yang melingkari tubuhmu dan tidak mau peduli dengan keadaanmu. Namun tangisanmu mengisyaratkan betapa menderitanya kamu, meskipun aku tidak bisa memastikan apakah ada penyesalan di dalamnya. Kamu terus menangis dengan bahu yang terguncang hebat dan di sela tangisanmu kamu mengatakan bahwa kamu sekarang seperti genderang yang telah pecah permukaannya, menjadi lebih tak berarti karena kamu telah berkali-kali melakukannya. Dan penderitaanmu semakin tampak karena kamu putus dengan laki-laki brengsek yang kau puja. Ingin rasanya aku mendatanginya dan meminta pertanggung jawaban atas apa yang telah dilakukannya padamu. Tetapi hati kecil ini berkata apa hakku? Kuambilkan kau segelas air putih, agar kau bisa lebih tenang setelah meminumnya. Ketika air itu tandas perutmu, keluar jugalah...

Menyambut Dunia Baru

Senin, 5 Juni 2012 hidupku berubah. Salah! bukan hanya hidupku saja yang berubah, nanun juga hidup keluargaku. Kami pindah rumah lagi. untuk yang ketiga kalinya. Dan memang benar kalau pindah rumah itu tidak menyenangkan. Sebelum pindah, barang-barang yang telah terbiasa berada di tempatnya harus berada dalam kardus-kardus. Belum lagi keadaan benda-benda tersebut yang pasti mengalami sedikit kecacatan ketika diangkut. Orang pasti juga bertanya mengapa kami pindah lagi. Tapi akan ada sangat banyak penjelasan untuk menjawab pertanyaan itu. Sehingga pertanyaan-pertanyaan itu hanya akan dibalas dengan senyuman atau berakhir dengan candaan. Hidup keluargaku memang nomaden, begitu sebutan untuk orang yang tidak menetap di suatu tempat, namun aku berusaha menikmati setiap lingkungan yang berbeda itu meskipun rasanya sangat tidak nyaman. Apalagi menghadapi kenyataan yang  paling sulit dari semua itu bahwa ada suatu keharusan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Padahal aku tah...