Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Menjadi Seperti Mereka

Sabtu, 12 April 2014 Aku terperangah ketika dia menyebutkan usianya. 21 tahun, hampir sama dengan usiaku. Dia adalah seorang developer bidang teknologi, khususnya bidang teknologi digital dan Google. Saat ini dia berhasil mengerjakan proyek terbarunya yaitu Teknologi Google Glass. Sebuah teknologi yang benar-benar bisa membuatku berdecak kagum dan membuat mataku terpana. Aku memang buta teknologi dan hanya mengerti beberapa teknologi yang sering digunakan secara umum, tapi aku tahu kalau teknologi yang sedang dia kembangkan ini akan digunakan oleh beberapa orang kaya beberapa tahun lagi.             Dengan berapi-api dia menjelaskan bahwa teknologi ini membantu mengoptimalkan fungsi mata, dan dia memberi demo kecil kepada semua peserta seminar. Dalam hatipun aku kagum dengannya. Seorang yang masih muda tapi dia telah berkiprah di proyek-proyek Industri Digital Internasional, bahkan kiprahnya ini telah sampai di Perancis, Singa...

The Finish Line

Gambar
Happiness. Joyful. Sadness. Mourn. Hostility. We combined all of that feeling to prepare drama class performance. For a month we have to worked hard and be patient to faced our diversity. Just to performed for 35 minutes and desire to mesmerized the audience.

Menghargai Waktu

10.15 Tinggal seminggu lagi waktu pertunjukan kami dimulai. Waktu yang sangat singkat untuk membuat drama ini menjadi sempurna dan enak dilihat. Aku beserta lima orang kawanku menunggu di hall sambil mengerjakan tugas Semantic. Kurang tiga orang lagi yang belum terlihat sosoknya. Siang ini hall cukup ramai dipenuhi teman-teman yang berkumpul untuk mengerjakan tugas kelompok atau latihan drama. Ah, tugaskku bahkan belum kusentuh, terlalu banyak hal yang harus kulakukan dan banyak waktu kudedikasikan untuk drama ini, pikirku. 11.20 Aku pun mulai resah menunggu. Teman-teman yang lain juga mulai pamit pergi untuk membeli makan siang. Aku menghampiri Berta dan bertanya dimana teman-teman yang lain. “D baru bangun tidur, A katanya lagi nunggu D, kalau E aku ga tahu, nomernya ga bisa dihubungi.” Aku mulai marah. Kami sepakat untuk datang latihan jam 10, tapi setelah satu setengah jam berlalu mereka bahkan masih terbungkus rapat di dalam kamar mereka. Aku pun mengirim pesan kepa...