Temanku
Saat kau memutuskan untuk menjalani hubungan itu lagi, itu kan artinya kau siap dengan segala resiko. Sehingga kau tidak berhak untuk menuntut orang itu atas perasaan sakit hatimu yang ditimbulkannya. Begitulah kata-kata yang sebenarnya ingin kuucapkan kepada temanku. Kata-kata yang akhirnya kutelan kembali karena kupikir dia pasti tidak ingin mendengarkan nasehat lain selain rasa empati terhadap perasaan sedihnya sekarang. Hati yang terluka. Perbuatan yang tidak memanusiakan. Dan rasa sayang semu yang menutupi maksud hati yang sebenarnya. Seperti Delila yang mencintai Samson karena ingin mencari tahu kelemahan tubuhnya yang tidak terkalahkan itu. Dalam jarak ratusan kilometer ini, aku mendengarkan cerita yang hampir sama yang sering kudengar sejak 4 tahun terakhir. Aku mendengar tangis yang sama. Kejadian yang sama. Serta kata-kata yang sama kuucapkan untuk menanggapi cerita itu, dia memang tidak punya hati, tidak punya sesuatu hal untuk dibanggakan bahkan sifatnya pun t...