Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Batasan

Kita itu tidak bebas. Kita terikat batasan-batasan. Tidak bisa menentukan dan tidak bisa benar-benar berdiri di atas persepsinya sendiri. Selalu ada persepsi yang mendahului dan kita harus mengikuti hal itu. Contoh sederhananya adalah bahasa. Tanpa kita sadari kita terikat dengan bahasa yang terlebih dahulu eksis daripada kita. Kita diatur untuk mengatakan bahwa sesuatu yang mempunyai empat kaki penyangga, bisa digunakan untuk meletakkan benda dan yang terbuat dari kayu adalah meja. Kita tidak bisa menyebut benda itu dengan kata yang lain. Teman saya, seorang berkebangsaan Chili, datang ke Salatiga untuk belajar bahasa Indonesia. Dia berusia 36 tahun. Dia mengatakan kepada saya bahwa sebelum dia datang ke sini, dia tidak mempunyai masalah dengan status lajangnya. Tetapi semenjak dia bertemu dengan orang-0rang yang selalu bertanya ‘sudah menikah belum’, hal ini membuatnya berpikir tentang pasangan hidup. Inilah batasan budaya yang masih mengukung orang-orang disekitar saya dan term...