Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

sabtu, 25 Februari '12

Kadang aku merasakan hidupku menjemukan, selalu mengulang hal yang sama setiap hari. Bahkan aku malas di awal kuliah, aku merasa memasuki dunia yang asing dan aku tidak bisa tinggal di dalamnya. Tetapi hidupku berubah semenjak aku kenal dengan kakak tingkatku, Klik. Orang yang punya hobi yang sama : pecinta alam. Dia sering menjelajah ke tempat-tempat yang belum banyak dijamah orang dan suka mendaki gunung. Klik dan teman Prancisnya mendapat info tentang Sepakung dari internet. Dan jadilah hari ini aku, Klik dan Sam berada di jalanan desa sekitar Salaran menuju Sepakung. Ekspedisi yang tidak mudah karena rute yang terletak beberapa kilometer dari jalan raya dan kami belum pernah tahu tentang Sepakung, hanya mengandalkan intuisi dan info dari internet. Tapi usaha yang luar biasa dan pemandangan alam yang indah membuat lelah kami meluntur bersama angin sepoi-sepoi yang bertiup. Kami menyetop pick up, bertemu seorang penjual cilot yang menunjukkan jalan namun kami tetap tersesat, maka...

Rabu, 22 Feb'12

Aku bangun pagi dengan perasaan gagal. Karena tidak pernah bisa melakukan aktivitas yang hanya hidup dalam anganku : menulis. Aku selalu malas bangun pagi dan selalu menunda-nunda untuk menulis. Padahal aku sudah membuat rundown cerita dan tinggal mengembangkannya. Dan ketika semangat untuk bangun pagi dan menulis tumbuh, timbulah masalah baru yang membuat sangat marah : komputerku rusak. Entah marah pada siapa, yang jelas aku merasa kehilangan separuh impianku. Ya, kurasa aku hanya bisa bermimpi. Sejak SMP aku hanya bisa menulis untuk diriku sendiri dan malu menunjukan apa yang kutulis kepada orang lain. Apalagi cerpen yang kukirim ke media sesering orang pergi ke gereja tidak pernah dimuat. Dan ketika SMA sku mulai menulis cerita cinta remaja, namun file itu juga hilang seiring komputerku dan flashdisku yang rusak. Cerita yang menguap bersama semangat menulisku. Setidaknya di tahun 2012 ada artikel sepanjang 2 paragraf tentang wanita karier yang dimuat di majalah MOP. Mungkin aku but...

I am

Feel the dew drop wet my feet, Feel the wind fly my hair, And the warmness of the sunshine melt the frozen heart. Set me free from jail of imagination which just follow what they say, Let the stars shinning in my eyes and show who i am. Never be the same with my old face, my weakness and my life i never have it Never be the same, and hiding behind other's shadow this is me, please understand me because i'm special and i wanna be myself trying to be other person isn't good enough for me. Senin, 20 Februari 2012 09.17

Rabu, 4 Februari '12, 10.35 am

Rasanya hatiku telah menolak hari-hari yang ada. Tubuhku bersikap skeptis pada pagi yang datang menjelang. Seolah-olah telah bosan memandang matahari dan merasakan dinginnya malam. Bosan pada jalan-jalan kehidupan yang gelap dan buntu, yang hanya terisi penuh dengan berbagai macam persoalan. Bahkan melewati jalan kehidupan itu malah semakin membuatku mati rasa dan skeptis dalam memandang dunia. Harapanku bangkit ketika mengimajinasikan metafora-metafora kehidupan, yang semua hal tampak lebih hidup dalam imaji-imaji tersebut. Jangan katakan bahwa aku hidup dalam bayangan semu. Karena aku bukanlah seorang pemimpi yang tidak pernah terbangun dari tidur panjang. Aku hanya merasa nyaman dalam imajinasi kehidupan, meskipun absurb tetapi aku merasa menjadi pahlawan dalam duniaku. Tetapi apakah aku akan menemukan titik terang dalam setiap jalan gelap yang berliku?

Rabu, 1 Februari 2012

Sungguh nikmat rasanya ketika berjalan berdua bersamamu sahabat. Mengingat jalan-jalan yang dulu pernah kita lalui bersama. Jalan dimana tersebar candaan, perseteruan, kenangan dan rasa iri terhadap dunia. Dimana kita yang dengan gagahnya menantang dunia dan berkata bahwa kita mampu lebih dari apa yang ada pada kita sekarang, lebih dari apa yang umumnya dunia pandang. Meskipun waktu telah memisahkan kita, namun setiap harapan, kenangan dan impian yang dulu kita bangun bersama-sama tetap melekat dalam diri kita. Melekat dalam setiap lajur mie ayam yang sedang kita nikmati dan melekat dalam setiap butiran es magnum yang kita santap. Ah sungguh indah hari ini sahabat, mengingat bahwa kita masih sahabat, meskipun tidak setiap hari wajahmu kutatap. Tetapi kamu tetaplah sama, sahabatku, orang yang kukenal dulu dengan senyum yang tulus dan semangat yang membara dalam memandang masa depan. With : arina