Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Ilmu apa yang didapat?

Gambar
Teman saya membuat status yang sangat gusar akhir-akhir ini. Intinya tentang usianya yang sudah tidak muda lagi, waktunya yang singkat, ucapan selamat tinggal dan tentang hidupnya. Membaca statusnya itu, saya terdorong untuk mengirim pesan kepadanya. Dan bertanya tentang kabarnya sekarang ini. Tahulah saya bahwa dia memang sedang bergumul dengan pekerjaan. Di usianya yang menginjak 26 tahun ini dia ingin segera mendapatkan pekerjaan. Kebanyakan lowongan pekerjaan yang dibuka mempunyai batas maksimum bagi pelamar yang baru lulus. Sehingga semakin dia bertambah usia, maka akan sulit mendapatkan pekerjaan yang tetap. Yang mapan dengan ijazah sarjana katanya. Saya mafhum. Mendapatkan ijazah adalah suatu perjuangan keras selama empat tahun masa kuliah, tetapi mendapatkan pekerjaan setelah lulus adalah perjuangan yang  lebih keras. Kita akan diperhadapkan dengan dunia persaingan yang nyata dan luas. Orang-orang di sekitar saya sering bercerita bahwa tidak ada jaminan yang pasti ba...

Undang-Undang yang Tidak Berlaku

Gambar
Saya melihat wajah pias teman saya, Devi, ketika wanita itu mengatakan penolakan. Teman saya tidak bisa bekerja di pabrik itu. Memang dia tidak bisa mendengar, tetapi mimik dan ekspresi wanita itu telah mengatakan segalanya. Devi melihatnya. Dengan isyarat pelan, Devi mengajak saya keluar. “Ya mungkin undang-undang tidak berlaku disini.” Kata saya sambil tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan itu. Saya berusaha memamparkan undang-undang no 3 tahun 1997 tentang penyandang cacat. Pada pasal 13 pun dituliskan “ Setiap penyandang cacat mempunyai kesamaan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya”. Tetapi semua itu hanya dibalas dengan “Saya sudah bilang dengan atasan dan mereka tidak bisa menerima. Karena pasti mandor akan mengalami kesulitan dalam mengajari.” Bahkan ketika saya mengutarakan bahwa saya juru bahasa dan teman saya tuli yang ingin melamar kerja, para pelamar yang lain ikut berbisik-bisik bahkan berkomentar ‘mana mungk...