Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Time For Myself

 Kamis, 10 Januari 2013 Terkadang aku ingin menjadi orang yang egois. Hanya memikirkan diriku sendiri dan kehidupanku. Kuliah. Bertemu teman. Melakukan aktivitas yang kusenangi. Membaca buku dan menulis cerita tanpa diganggu dengan suara-suara berisik. Tapi aku tidak bisa! Saat aku membutuhkan ketenangan untuk menulis dan belajar, adik-adikku berseru untuk mengajak bermain atau aku harus mendengarkan celotehan mereka atau mengajari  dan membimbing mereka mengerjakan pr. Saat aku ingin beristirahat, ternyata ada cucian kotor yang menumpuk, baju-baju yang belum  disetrika dan lantai yang kotor. Dan aku tidak bisa tinggal diam melihat semua kekacauan itu. Saat aku bingung memikirkan persoalanku, aku malah harus ikut memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh adik-adikku. Memarahi, menasehati dan membimbing mereka seolah-olah aku adalah orang tua  mereka. Saat aku harus konsultasi paperku, aku juga harus menyisakan waktu untuk menemui wali kelas adik-adik...

Ayo Bangkit!!!

Kamis, 3 Januari 2013 Semua orang muncul dengan euforia tahun baru yang tampak menyenangkan. Penuh dengan hal-hal baru dan siap untuk dijelajahi. Penuh visi dan tujuan yang ingin dicapai. Mereka juga berharap tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik dari tahun kemarin. Namun aku sendiri malah tidak tahu apa yang akan kulakukan di tahun ini. Bahkan aku cenderung takut membuat visi, yang aku tahu, akan menjai sia-sia karena aku akanmenjalani hidupku sepanjang tahun tanpa visi dan misi yang telah kubuat.   Beberapa orang bilang bahwa aku telah menginspirasi mereka , memberi mereka semangat dan motivasi saat mereka butuh penyemangat. Namun aku tidak mampu menginspirasi diriku sendiri. Aku belum menemukan motivasi yang   tepat.   Bahkan aku telah kehilangan semangat. Hanya karena aku tidak menjalani hal yang tidak kuinginkan, hal yang kucita-citakan.  “Kalau ada beasiswa kuliah, untuk fakultas apapun itu akan tetap kujalani, yang penting kuliah gratis.” Kata-...

Kamu Tidak Berdoa

Ibu pendeta membawakan firman Tuhan dari Mazmur 103:14 "Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu." Beliau bercerita tentang papanya yang baru saja berpulang ke rumah Bapa, namun beliau menerimanya karena memang ada waktu yang datang menjelang untuk semua orang, karena Bapa juga pasti tau yang terbaik.   Tetapi tidak semua orang mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya karena mereka tidak dekat dengan Tuhan. Seperti itukah aku? Seringkali aku menyalahkan Tuhan karena memberiku pencobaan yang membuatku sangat ingin menyerah.   Bahkan masalah-masalah yang kuhadapi membuatku tidak ingin berdoa. Aku marah. Bagiku percuma berdoa, hidupku tidak berubah. “Kita tidak mendapatkan apa-apa karena kita tidak berdoa, kita tidak meminta kepada Sumber Kehidupan. Bagaimana seorang ayah memberikan sesuatu kepada anaknya, kalau anaknya tidak pernah berbicara kepada sang ayah?” Aku tahu, tapi rasanya sulit melipat tangan atau menengadahkan tangan kalau hati tidak tena...

C

Jumat, 14 Desember 2012 Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang kulihat. C. Nilaiku C.!! Aku kembali lagi dalam gerombolan teman-temanku dan memberitahu mereka bahwa nilai Structure mereka sudah keluar. Teman-temanku sangat antusias dan bergegas menuju depan BAA. Aku mengekor mereka dan kembali mencari nilaiku. Lagi. Tetap C. Aku tidak tahu apakah aku harus kecewa atau menerimanya dengan lapang dada. Karena aku memang tidak belajar sungguh-sungguh di subject itu. Aku hanya memahami di kelas dan tidak lagi mempelajarinya. C. C. C. Huruf itu terus membayangiku sepanjang hari itu. Membuatku sedih di sisi lain dan menyalahkan diri sendiri yang selalu malas-malasan di sisi lain lagi. Aku menyadari diriku yang benar-benar bodoh. Bodoh. Seperti pungguk yang merindukan bulan. Aku berharap nilai-nilaiku baik dan memuaskan, namun aku sendiri tidak pernah berusaha. "Jangan terlalu ambisius, itu kan baru 2 sks. Aku membayangkan bagaimana jadinya dirimu yang mendapat nilai C d...

Do I Care With That?

Kamis, 13 Desember 2012 Aku tahu para penjaga toko itu melirikku yang dari tadi mondar mandir dari bagian depan ke belakang. Melihatku yang sibuk memilah-milah pakaian, namun segera berganti ke bagian lain dan kembali memilah pakaian lagi. Kegiatan yang sama yang kulakukan di beberapa toko pakaian lain. Kegiatan yang sangat amat jarang kulakukan, karena statistiknya mungkin hanya sekali dalam setahun.  Kegiatan yang cukup membuatku jengkel karena aku sama tidak pintar berbelanja! Sejak kecil aku memang tidak pernah diajak berbelanja selain berbelanja sayur-sayuran di pasar tradisional. Sehingga membuatku tidak cukup terbiasa dengan gemerlap toko dan kemewahannya. Dan berbelanja pakaian benar-benar cukup menyiksaku karena aku sama sekali 'belum' menyukai model baju sekarang. (Oke, mungkin saat aku mengalami metamorfosis nantinya, aku akan menjadi seorang sophaholic yang memiliki selera berpakaian unik seperti Lady Gaga misalnya.) Aku benar-benar tidak habis pikir bagaimana m...