Do I Care With That?

Kamis, 13 Desember 2012

Aku tahu para penjaga toko itu melirikku yang dari tadi mondar mandir dari bagian depan ke belakang. Melihatku yang sibuk memilah-milah pakaian, namun segera berganti ke bagian lain dan kembali memilah pakaian lagi. Kegiatan yang sama yang kulakukan di beberapa toko pakaian lain. Kegiatan yang sangat amat jarang kulakukan, karena statistiknya mungkin hanya sekali dalam setahun.  Kegiatan yang cukup membuatku jengkel karena aku sama tidak pintar berbelanja!
Sejak kecil aku memang tidak pernah diajak berbelanja selain berbelanja sayur-sayuran di pasar tradisional. Sehingga membuatku tidak cukup terbiasa dengan gemerlap toko dan kemewahannya. Dan berbelanja pakaian benar-benar cukup menyiksaku karena aku sama sekali 'belum' menyukai model baju sekarang. (Oke, mungkin saat aku mengalami metamorfosis nantinya, aku akan menjadi seorang sophaholic yang memiliki selera berpakaian unik seperti Lady Gaga misalnya.) Aku benar-benar tidak habis pikir bagaimana mereka memakai baju yang setipis kain saringan, yang bahkan kamu bisa melihat pakaian dalam si pemakai dalam radius 5 meter. Atau baju dengan renda-renda di dada. Mungkin bagi teman-temanku, baju-baju model sekarang itu lagi in. But, do i care with that? Aku tidak menyukainya karena itu bukan diriku.  Memang harus kuakui kalau aku selalu berpakaian sederhana, yang penting enak dipandang dan sopan menurutku. Jadi meskipun aku keluar masuk toko pakaian, aku pasti keluar dengan tampang lesu karena lelah melihat-lihat.

Maafkan aku, Jeee dan adekkku yang menemaniku berkeliling. Aku tahu kalian sudah mulai suntuk dan jengkel kepadaku. Namun, kumohon mengertilah bahwa aku memang memiliki selera yang -kata orang- aneh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini