Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Feminis atau Bukan?

Gambar
Saya ingat ketika saya berdiskusi tentang feminisme dengan murid saya di kelas. Dia adalah murid yang kritis dan masih kuliah di suatu universitas negeri yang cukup terkenal. Meskipun waktu itu adalah pertemuan kedua, tetapi dia sudah mengajak berdiskusi tentang ideologi-ideologi yang dia mengerti. Sampai akhirnya, dia menemukan bahwa saya suka sekali mempelajari tentang feminisme. “Kalau kamu feminis, kenapa kamu mau menikah cepat?” begitu pertanyaannya. Aku hanya tersenyum. “Apakah feminisme itu hanya semata-mata menentang dominasi laki-laki?  Atau melakukan sesuatu yang wah seperti Friedan yang menulis buku lalu mempelopori berdirinya suatu organisasi wanita yang berdampak besar di Amerika Serikat?” Dengan tegas saya menjelaskan bahwa feminisme itu bukan melulu tentang perempuan yang selalu menentang laki-laki. Atau gambaran dari perempuan mandiri yang sudah tidak mau lagi diatur oleh tatanan sistem dan hanya ingin mendirikan aturannya sendiri. Tidak! Bagi saya, fe...

27 Oktober 2018

Gambar
  Pengalaman bermula dari batang pohon kepala kecil yang disulap jadi tangga oleh penduduk di desa itu. Tangan kananku memegangi sarung yang melilit tubuhku dan tangan kiriku memegang baju dan alat mandi. Dengan kaki telanjang, aku dan teman-temanku menuju ke sungai di belakang rumah yang kutumpangi. Sungai itu sudah seperti WC umum terbesar. Semua aktivitas belakang dilakukan di sungai. Mandi, mencuci, berak, kalau kencing masih bisa di belakang rumah (baca : di tempat cucian piring). Laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa, anak-anak, semua sudah terbiasa dan menjadikan sungai sebagai bagian dari kehidupan mereka. Para wanita tidak malu pergi ke sungai hanya memakai kemben atau sarung. Seringkali mereka juga ganti pakaian di tempat terbuka itu. Para lelaki juga tidak pernah merasa termotivasi untuk melakukan tindakan asusila ketika melihat pemandangan itu. Wanita-wanita tersebut juga tidak takut terciduk oleh ormas-ormas cerewet yang sibuk menentukan haram-halal, susila-asu...

Menjauhi Peradaban

Gambar
Aku melayangkan pandanganku ke belakang dan melihat jalanan berkelok yang sudah kami lewati. Jalanan ini naik turun bukit dan sempit. Tidak mungkin dilewati oleh dua kendaraan yang berpapasan. Hutan-hutan mengapit jalanan ini dan genangan air hujan menghiasinya juga. Kami sudah melewati jalanan kuning yang berdebu sebagian dan becek di bagian lain selama 1,5 jam. Namun belum ada tanda-tanda pemukiman di sana. Bahkan meskipun ada ladang-ladang hasil pembakaran hutan sudah terlihat, tampaknya perjalanan ini masih panjang. Tiba-tiba truk berhenti. Beberapa orang mengeluh panjang dan bergumam. Ini adalah tanda yang sudah kami hafal. Untuk kesekian kalinya kami yang menumpang di truk yang gagah itu harus turun. Menurunkan resiko ketika terguling, kata sopir truk yang berbadan kecil itu. Aku ikut meloncat turun dan mulai berjalan maju bersama rombongan orang-orang Dayak itu. Truk itu dengan mantap melewati jalan yang berlubang dan becek itu. Teriakan semangat dari beberapa orang m...

Berdiri Dalam Aliran yang Berbeda

Gambar
Sudah lama sekali aku tidak menulis random untuk mengisi blogku ini. Entah, blog ini marah atau ngadat, tapi perlu waktu untuk masuk ke akun ini. Membuktikan bahwa ‘tempat’ ini sudah bersarang laba-laba. Ada banyak yang berlalu dalam setahun ini. Ada yang yang sedih, senang, membuat sakit hati, bahkan ada hal yang menghempaskanku ke bawah. Namun pengalaman-pengalaman itu tetap mendewasakanku dengan cara tersendiri. Selalu ada saripati yang kuambil, meskipun dengan skeptis pula aku berusaha untuk mengkritiknya, berusaha memprotes hal-hal di luar nalar yang terjadi. Secara garis besar, aku merasa bahwa aku bukanlah aku yang dulu. Kita tidak pernah berdiri dalam aliran sungai yang sama kan? Tetapi aku yang sekarang bukanlah pribadi yang lain yang harus dikenali lagi. Aku hanya memandang segala sesuatu dengan lebih optimis dan terbuka. Contohnya saja, seorang kawan berkata bahwa dia sudah melupakan sebagian kenangan yang dia miliki dulu. Kenangan yang memuat unsur diriku, sedikit ...