Malam dan Bintang
Malam tenggelam dalam kesunyian. Ditemani suara alam yang menyapa dan mengajak bercanda. Tetapi malam tetap diam, seakan-akan tidak tersentuh dengan keadaan di sekelilingnya. 'Selalu begini kan setiap hari, hanya ada kegelapan.' Malam telah terbiasa dengan kesendirian, sehingga apapun yang ada dan berusaha meramaikan hatinya, tidak mampu membuatnya merasakan perbedaan.Tetapi suatu ketika munculah terang, nyala kecil yang membuat malam tersentak. 'apa yang dilakukannya disini.' Dan malam adalah yang paling dingin diantara semuanya. Dia tidak peduli dengan kehadiran terang itu, karena kehadirannya sama sekali tidak mengusik ketenangan malam dan semua berjalan seperti biasanya. Malam dengan kesunyian, suara alam dan kesendiriannya. Namun terang itu tak lelah untuk muncul setiap hari dalam diam, tanpa kata.
Malam itu paling gelap, malam mulai terusik dengan kehadiran awan mendung, sehingga malam meluapkan emosi mencekamnya kepada dunia. Malam gelisah karena dengan awan mendung, menutupi malam dan membuat malam semakin gelap. Malam ketakutan dengan kegelapan yang menyelimutinya. Dia sadar kalau dirinya terlalu egois selama ini, saat ada yang mengajaknya melihat apa yang di luar dirinya, malam menolak dan selalu diam. Malam menangis, membasahi bumi dan alam. Tangis yang semakin deras karena dia semakin menyadari kesendiriannya, dimana terang yang menghiasi hari-harinya, yang mewarnai malam dengan senyum cerianya. Malam terus menangis dan menangis sampai awan mendung menyingkir dan dia lelah karena tangisanya.
Semua telah kembali seperti semula. Malam sunyi yang ditemani harmoni alam nan merdu. Malam tersentak saat cahaya terang kecil muncul di sampingnya. Ada rasa bahagia yang menyelinap dalam hatinya. ‘mengapa kau menghilang?’
‘Aku tidak akan datang saat kau harus belajar mengatasi awan mendung. Kau selalu diam dan tenang, seolah-olah kamu tidak akan mengalami goncangan. Dan saat kau menangis, aku mengawasimu dan menjagamu dari jauh.’
‘Lalu mengapa kau muncul dalam kebisuanmu?’
‘Karena aku ingin menemanimu dengan cara berbeda.’ Jawab terang dengan senyuman.
Malam tersenyum dan membiarkan terang kecil itu muncul setiap hari, menemaninya dalam diam. Terang itu menjadi bagian dalam hidupnya, yang mewarnai malam dengan cahaya indahnya.
‘Aku bintang, dan aku tidak akan pernah lepas darimu, malam.’ Dan malampun tersenyum.
Dee
Komentar
Posting Komentar