Aku Butuh Tertawa
Aku
merasakan penyesalan dan kesedihan yang menyertainya setelah melakukan sesuatu
hal. Hatiku mati rasa. Aku melakukan kebodohan dan aku menangisinya. Merasakan
betapa bodohnya aku berbuat hal seperti itu. Dan disaat aku sendiri, yang muncul
adalah penyesalan yang tidak berguna. Terbersit dalam pikiran mengapa aku tidak
mempunyai hati sama sekali sehingga memutuskan hal tersebut. Tetapi aku juga
berpikir bagaimana jika aku tidak melakukannya.
Tetapi aku
tidak percaya bahwa penyesalan selalu datang terakhir. Yang ada adalah
kebodohan yang menyertai keputusan itu. Bagaimana mungkin kau melakukan sesuatu
dengan sadar, lalu tiba-tiba mehyalahkan diri sendiri dan menyesal setelah hal itu
terjadi. Bukankah sejak awal memang kau memutuskan untuk melakukan itu? Hal ini
memang sekedar kebenaran subjektif bagiku, yang sebenarnya tidak bisa
dikomunikasikan secara langsung karena hanya ada dalam pemahamanku.
Aku butuh
tertawa. Atau hanya sekedar menghibur diriku untuk tidak menyesal. Karena aku
telah menjadi pengecut untuk mampu menghadapi hasil dari perbuatan itu. Tidak
mampu menerima kenyataan bahwa semuanya telah terjadi.
Komentar
Posting Komentar