Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Pertanyaan Mematikan

Gambar
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya......" - Pengkhotbah 3:11a Semakin saya dewasa (baca: tua), semakin saya merasa bahwa menghadapi tantangan yang berbeda. Jadi saya merasa juga bahwa curhatan saya berubah genre (LOL). Menjawab dari curhatan teman-teman saya, saya tergelitik untuk curhat tentang dua pertanyaan mematikan.   Pertanyaan itu sering dilontarkan orang, tanpa disadari kalau pertanyaan itu menyakiti hati orang. Pertama ‘kapan menikah’ dan kedua ‘sudah hamil belum’. Saya mau menceritakan pengalaman orang-orang yang saya kenal karena saya sendiri belum punya banyak pengalaman. Teman saya, D, bertanya kepada E, kapan dia akan menikah. Pertanyaan itu selalu dilontarkan kalau mereka bertemu. Risih dengan pertanyaan itu, akhirnya E menjawab, ‘biar nikah terlambat, daripada nikah tapi suami ga di rumah, eh ada anak tapi anak dititipkan nenek.’ Itu adalah salah satu kasus yang sering saya temui. Menikah muda namun mereka sama-sama belum dewasa sehingga ke...

The 8th

Gambar
Saya masih ingat empat bulan yang lalu, Nela pertama kalinya memulai perjalanan yang sangat panjang. Kami ada pelayanan keliling Sulawesi Tengah. Dari perjalanan inilah, saya tahu kalau Nela anak yang kuat. Dia hanya mudah menjadi bosan dan selalu ingin melihat-lihat. Perjalanan pertama kami dimulai dari Bitung. Kami naik kapal ‘Sinabung’, yang bertingkat tujuh dan bisa mengangkut ribuan orang, ke pulau Banggai. Suatu pulau kecil yang sangat indah. Di sana kami mengunjungi teman kami. Perjalanan satu malam satu hari itu cukup menarik karena ini pengalaman pertama kami melakukan perjalanan lewat laut. Melihat orang-orang yang berjubel di koridor-koridor atau gang-gang di dek kapal, menggelar tikar, menggantung kain untuk bayi, tidur tanpa menghiraukan gangguan bahkan menjemur handuk. Dek itu pengap dan panas. Di bawah matras banyak hewan-hewan kecil dan anak kecoa. Air dari kamar mandi meluap ke bawah matras sehingga sela-sela jalan menjadi becek dan bau. Nggak hanya itu, setiap a...

Jagung yang Tersesat

Gambar
Pindah asrama sudah menjadi bagian dari kehidupan murid-murid di sini. Setiap semester berakhir, kami harus mulai mengepak barang dan siap pindah. Keluarga saya juga pindah. Dari asrama dua yang dikelilingi rumah staf dan asrama lain, pindah ke asrama 3 di seberang lapangan, dekat dengan kolam dan kebun. Meskipun jauh, asrama yang baru ini jauh lebih nyaman dan sunyi. Jadi Nela bisa tidur tanpa gangguan. Bulan-bulan ini sedang musim jagung. Salah satu jemaat di gereja juga berjualan jagung karena dia punya kebun jagung. Karena baru menemukan menu sup jagung, saya   semangat untuk buat sup jagung. Saya beli jagung dari ibu itu. Dia bilang kalau dia akan mengantar jagung itu hari berikutnya. Namun sampai siang, belum ada jagung yang diantar. Sehingga saya masak mie instan untuk makan siang. Baru ketika Nela akan tidur siang, ibu itu datang. Dia berkata bahwa dia sudah mengantar jagung itu tadi pagi. Tapi dia mengantarnya ke asrama lama saya. Dan di asrama itu sudah ada kelu...

Cara Siapa?

Gambar
‘Aku iri denganmu. Kamu bisa mendidik anak tanpa ada gangguan dari orang lain.’ Begitu kata seseorang kepada saya. Saya kenal dengannya, jadi saya tau apa yang melatarbelakangi perkataannya itu. Dia tinggal dengan ibu mertuanya, beserta adik ipar. Suaminya bekerja dari sore sampai subuh. Bisa dipastikan kalau ibu mertuanya mengatur keseluruhan rumah tangga bahkan masakan apa untuk hari itu. Suaminya   yang menentukan keputusan dalam keluarganya dan anaknya lebih dekat dekat suaminya. Dia harus bekerja 10 jam sehari. Sehingga ibu mertuanya yang merawat anaknya itu. Ada beberapa aturan ‘modern’ yang ingin dia terapkan pada anaknya, namun itu tidak mungkin diterapkan karena selalu dibantah ‘kamu belum ada pengalaman’. Kejadian seperti itu, saya yakin dialami oleh banyak ibu-ibu yang terpaksa bekerja di luar rumah. Mereka harus menyerahkan pendidikan anaknya kepada orang lain atau   kepada mertua atau saudara. Dia harus rela melihat anaknya lebih dekat dengan orang   ...

Dikhianati oleh Ekspektasi

Gambar
Selama hampir satu bulan sejak Nela lahir, perasaan saya jadi tidak menentu. Sering menangis setiap sore, sering merasa kesepian, mudah marah dan tersinggung. Merasa selalu ingin ditemani tetapi Deni juga sibuk dengan kegiatan sekolah dan kerja. Ditambah lagi ada rasa tidak mampu mengungkapkan apa yang ada di dalam hati. Ketika menangis, saya selalu merasa lemah, tidak mampu, helpless dan merasa bersalah. Kenapa saya harus seperti ini? Bukankah menanti Nela lahir ini adalah keinginan saya? Bukankah sejak lama saya terus membayangkan betapa menyenangkannya merawat bayi. Waktu saya hamil, ada beberapa ibu yang bertanya apakah nanti ada keluarga yang datang sewaktu saya melahirkan. Tentu saja tidak ada. Jawa Tengah dan Sulawesi Utara cukup jauh bagi keluarga saya. Apalagi dengan ongkos perjalanan yang sangat mahal tidak memungkinkan mereka untuk datang. Ibu-ibu itu hanya mengangguk dan berkata bahwa ada banyak ibu di sini yang akan membantu. Dalam hati juga ada pikiran yang som...

Sedikit Cerita

Gambar
Saya sangat marah ketika hari Rabu malam, tanggal 20 Februari 2019, bidan di klinik menyuruh kami pulang. Dia bilang bahwa kontraksi masih lama dan bayi tidak akan keluar dalam 24 jam. Sambil menahan rasa sakit, saya mendahului masuk ke mobil. Sebagai pendatang di kota ini, saya tidak banyak mengetahui rumah sakit mana atau klinik mana yang menerima ibu-yang-sudah-merasa-sakit-meskipun-pembukaan-masih-sedikit. Tapi saya teringat cerita teman saya yang pernah tinggal di Inggris dan melahirkan anak keduanya. Dia harus menunggu di rumah sampai dia benar-benar tidak tahan dan kesakitan. Dia sendiri juga yang harus menelepon pihak rumah sakit untuk bertanya apakah sudah boleh ke rumah sakit. Pihak rumah sakit akan bertanya tentang kontraksi dan menilai dari suara ibu sehingga bisa memutuskan apakah sudah saatnya untuk pergi ke rumah sakit. Menurut pengalamannya, ibu yang sudah mengalami pembukaan lebar akan kesulitan berbicara. Jadi itulah kenapa ibu hamil itu sendiri yang harus menel...