20th

Senin, 29 Juli 2013
Aku  20  tahun sekarang. Cukup tua. Sudah diijinkan Negara untuk menikah dan sudah pantas kalau bekerja. Namun aku masih menunggu kejutan dari teman-temanku yang heboh dan ingin mengusiliku.  Aku membayangkan mereka sama-sama datang dan menyergapku, lalu melempariku dengan telur dan tepung. Aku juga masih  menunggu ucapan selamat yang dramatis, seperti teman-teman yang menelepon ke kantor tempatku bekerja dan mengucapkan selamat ulang tahun, ada kalanya bos ku yang menerima telepon sehingga bos jadi tahu kalau aku ulang tahun.
Tapi itu hanya imajinasi. ^^
Bahkan pagi itu berjalan seperti biasanya. Mama saja hanya mengucapkan selamat ulang tahun lewat sms. Padahal kami masih bertemu pagi itu. Aku berangkat kerja jam 8 dan masuk kerja jam setengah 9. Segala urusan tiket, surat jalan dan telepon-telepon yang berdering segera menjadi bagianku hari itu. Aku pun segera disibukkan dengan pekerjaanku sembari berimajinasi di waktu senggangku.
17.00 WIB
Aku dijemput Jeee sepulang kerja dan ini tidak seperti biasanya, karena dia jarang sms, jarang sekali tanya aku sudah pulang belum. Mungkin karena aku berulang tahun hari ini, pikirku. Aku diajak ke kosnya. Aku curiga melihat gerak-geriknya yang aneh dan sikapnya yang lebih cenderung diam. Tapi aku tidak ingin berpikir negatif. Jadi dengan santai aku masuk ke kosnya dan….bruuuukkkkk….(setelah itu aku berteriak kesetanan). Aku disergap teman-temanku dengan selimut dan dinyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Selanjutnya aku marah-marah sama Anas yang kupikir hilang karena diculik sopir isuzu. Karena hari sebelumnya dia ke Ungaran dan tidak ada kabar lagi. Dan satu persatu aku mengucapkan terima kasih kepada Jeee, Anas, Ayu, Yongky, Adi, Mas Sudi dan Mbak Dewi.
Tapi aku bahagia. Teman-teman deaf yang baru kukenal juga datang untuk memberi ucapan dan kado. Sore itu, aku kembali menjadi anak kecil. Aku dikelilingi teman-teman yang menunggu responku ketika aku satu persatu membuka hadiah. Ini seperti natal bagiku.
Aku memang 20 tahun sekarang, namun rasa puas, bahagia dan senang seperti anak kecil tetap bisa kurasakan. Tidak peduli betapa beratnya beban hidup dan masalah yang kuhadapi, tapi rasa bahagia tetap menjadi bagianku. 
Aku 20 tahun sekarang. Tapi kalau aku memilih menikmati hidupku seperti anak kecil yang tulus, bahagia dan mengalir dengan  indah juga tidak salah. Malah tekanan hidup seperti pertengkaran dengan teman, sekarang bertengkar tapi satu jam kemudian sudah beli es bareng. 

                                             

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini