Gunung Ungaran
Kamis, 16 Agustus 2012
Bau air. Bau
kayu yang membusuk karena setiap hari kena air. Bau daun-daun kering dan bau
khas pepohonan hutan serta bau keringat 18 orang yang menyusuri jalanan terjal
dan menanjak. Nafas yang kembang kempis dan wajah kemerahan, mengiringi tujuan
kita untuk mendaki gunung Ungaran. Bau-bau, suara-suara langkah kaki dan
dengusan nafas itulah yang membuat semangat semakin membara dan kaki terayun
cepat agar segera sampai ke puncaknya. Aku pun juga tak sabar untuk segera
beristirahat dan melewati malam yang berlalu di atas gunung. Kulayangkan
pandanganku ke sekelilingku yang penuh dengan pohon-pohon dan batu besar,
menandakan kalau sedikit lagi sampai puncak. Di atas pun ada bintang-bintang
yang menghiasi malam ini. Kakiku yang sakit ,karena sudah lama tidak mendaki,
pun seperti tak terasa. Semangat....!!! semuanya akan digantikan oleh kepuasan
batin dan rasa senang yang membuncah karena telah menginjak puncak gunung
Ungaran.
Komentar
Posting Komentar