Positive Thinking
Minggu, 29 Juli 2012
Aku sedih.
Menangis. Tidak ada seorangpun dalam keluargaku yang mengingat hari ulang
tahunku. Meskipun aku memang tidak menuntut apapun dari keluargaku, namun
setidaknya ada perhatian dari mereka. Bahkan mama juga tidak ingat. Dia sibuk
mengurusi masalahnya sendiri dan memperburuk hari ini dengan mengomel
berkepanjangan. Aku kecewa.
6 am
Arina meneloponku untuk mengucapkan selamat
ulang tahun. Aku sedikit terhibur mendengar suara sahabatku yang selalu penuh
semangat itu. Ah, semoga aku menjadi semakin optimis seperti dia.
1 pm
Aku kaget melihat sosok Kak yonathan,
temannya Jeee, berdiri di pintu belakang rumahku. Dia membawakan 9 bungkus kolak. Darimana dia
tahu rumahku ya? Padahal daerahnya agak pelosok.
Tak berapa lama kakak-kakak perkantas datang.
Mereka membawakanku sepotong kue dan kami saling bercerita. Rata-rata dari
mereka bilang kagum denganku yang energic, antusias, optimis, pintar, setia,
taat dan selalu ceria. Aku hanya tersenyum mendengarnya. Dan berharap aku bisa
menjadi seperti dulu, seperti apa yang mereka katakan. Karena semangatku telah
hilang dan digantikan oleh penyesalan.
Lalu Anas
datang. Sendirian. Dan aku agak kecewa. Kupikir dia datang bersama teman-teman
dari Together Adventure atau bersama Jeee. Tapi sudahlah, tidak seharusnya aku
menghidupi imajinasiku. Kami mengobrol. Bercanda. Diam. Hening. Saat aku
kembali dari belakang, ternyata telah ada Culim di depan. Dan adik-adikku malah
berlarian entah kemana. Mereka kan harus
mandi, pikirku jengkel. Semakin jengkel saat Culin memamerkan seragam
Together Adventure miliknya, dia membeli
tanpa mengajakku. Namun aku hanya diam. Tak berapa lama, kedua adikku datang
dan membawa kotak yang dibungkus bertuliskan “TIKI, Alamat : StiBA Satya
wacana”. Aku berteriak kaget saat melihat ada 2 seragam Together Adventure
disana dan semakin heboh saat melihat teman-teman yang berdatangan. Saat aku
menyambut mereka, Anas menumpahkan sebungkus gandum di kepalaku.
Surprise.....^^ Benar-benar sore yang mengangetkan. Rasa kecewaku benar-benar
dihapuskan oleh ulah mereka yang kocak, membuatku benar-benar merasakan ‘apa
itu teman’.
7.35 pm
Aku memukuli
Jeee yang tiba-tiba muncul di depan rumah. Dia bilang tidak bisa pulang ke
Salatiga karena keadaan tidak memungkinkan. Aku pun berusaha memahami
keadaannya, meskipun dalam hati aku sedih karena tidak bisa bersamanya hari
ini. Dan sekarang dia muncul dengan menenten 2 bungkus kado untukku. Apakah
selalu begini ya di hari ulang tahun? perasaan ini seperti dipermainkan. Dibuat
sedih, lalu datang untuk bergembira bersama.
11 pm
Tadi pagi aku
melihat kertas itu dijepit di rak dan sekarang aku melihatnya di atas rak.
Sebuah ucapan selamat ulang tahun untukku yang ditulis Rista, adikku. Dia tidak
mengucapkan langsung karena dia harus ke gereja pagi. Astaga, mengapa aku tidak
menyadarinya tadi pagi. Adikku telah perhatian padaku dan dia telah berusaha.
Hanya aku yang tidak menyadarinya, seharian ini aku hanya dipenuhi
imajinasi-imajinasi dan kejutan ulang tahun yang luar biasa. Dan aku sadar,
tidak sepantasnya aku kecewa atau sedih. Hari ini aku telah diberkati dan
diberi umur panjang, bukankah itu sudah merupakan kado yang luar biasa? Bahkan
hari ini pun aku diajari untuk memiliki positive thinking. Tidak semua hal itu
berjalan sesuai kehendak kita, namun akan berjalan untuk yang terbaik bagi
kita. Jadi buat apa kita memikirkan hal-hal yang buruk yang belum tentu kita
alami, lebih baik kita optimis dan memiliki positive thinking.
Komentar
Posting Komentar