Perkembangan Orang Kreatif

Saya pikir kemajuan jaman memang semakin membuat orang untuk menjadi kreatif. Bagaimana tidak? Persaingan hidup semakin tinggi dan naluri untuk mempertahankan hidup juga tersemat dalam benak setiap orang. Jadi banyak orang yang berlomba-lomba dan bersaing satu sama lain hanya untuk mendapatkan alat penunjang hidup, yaitu uang. Sehingga secara tidak langsung mereka harus menjadi se’kreatif mungkin dalam melakukan sesuatu yang menghasilkan uang dan menunjukkan siapa yang lebih unggul dari yang lain.  
Dan saya mengalami moment yang berkaitan dengan spekulasi saya tersebut. Malam ini teman-teman mengajak saya karaoke. Notabenenya saya belum pernah karaoke sebelumnya, yang saya tahu karaoke berasal dari Bahasa Jepang yaitu Kara- dari kata Karappo yang berarti kosong dan Oke – dari kata Okesutura atau orkestra. Dan karaoke berawal pada suatu malam, di awal tahun 70-an, sebuah band yang biasanya mengisi pertunjukan di sebuah bar di kota Kobe Jepang kelabakan. Pasalnya, saat akan pentas,sang gitaris tidak juga muncul, sementara para pengunjung sudah nggak sabar untuk menikmati hiburan. Akhirnya setelah berembuk dengan pemilik bar, munculah sebuah ide. Mereka tetap menghibur para pengunjung dengan menyanyi tapi diiringi oleh musik yang sebelumnya pernah mereka rekam. Di luar dugaan, hal itu justru mendapatkan antusiasme yang besar dari para pengunjung. Mengapa? Karena selanjutnya para pengunjung bisa secara bergantian menyanyi tanpa harus membuat para personil band lelah memainkan musik secara berulang-ulang.
Terbersit untuk menolak ajakan tersebut karena saya belum pernah memasuki ‘tempat elit’ atau melakukan kegiatan-kegiatan penggerogot uang seperti itu. Namun untuk menghargai mereka, saya mengiyakan ajakan mereka dengan perasaan takut kalau saya akan memalukan nantinya, entah itu berkaitan dengan penampilan atau tingkah laku yang katrok. Dan ketika saya memasuki ruangan karaoke, saya berusaha bersikap biasa, seolah-olah saya sudah sering bertandang ke tempat itu. Tempat karaoke terbagi atas bilik-bilik yang berbeda ukurannya, termasuk berbeda  harganya. Di dalam ruangan terdapat sofa, meja, mic dan TV LCD. Saya menjadi tidak habis pikir karena banyak orang yang menyukai karaoke, padahal mereka hanya duduk, menyanyi dengan bebas dan bisa sambil makan, kegiatan yang sebenarnya bisa mereka lakukan di rumah. Apakah ini sudah menjadi hobi dan gengsi? Jadi tidak masalah berapa pun uang yang keluar, asal bisa hang out dan kumpul bareng teman sambil bernyanyi ria. Dan bisnis karaoke ini semakin merambah dan menawarkan berbagai macam kelebihan serta fasilitas. Karaoke yang saya kunjungi ini berada pada komplek dimana terdapat tempat karaoke juga, namun tempat ini menawarkan fasilitas yang lebih menarik dan harga yang lebih murah, sehingga tempat yang satunya menjadi agak sepi. Saya pun benar-benar kagum dengan para penggagas tempat karaoke ini. Mereka sangat kreatif dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, bahkan memodifikasinya agar bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Sehingga orang-orang yang beruang dengan senang hati menikmati fasilitas modern ini atau sekedar untuk mencoba-coba agar tidak dibilang ketinggalan jaman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini