Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Stasiun Kereta di Sore Hari

Gambar
Kamis, 27 November 2014 Entah hal apa yang mendorongku untuk datang ke stasiun kereta Tugu. Yang jelas aku benar-benar ingin mendatanginya, meskipun aku akan seperti pelarian disana. Aku terus memacu motorku mengikuti papan penunjuk jalan dan berputar-putar entah di jalan apa. Tapi tekadku tetap satu, mumpung aku masih di Jogja, aku harus datang ke Tugu. Sebelumnya, aku mengikuti acara kopdar relawan inklusi di Sendangtirto, jalan Wonosari, Sleman. Suatu tempat yang belum pernah kudatangi dan orang-orang yang hanya kukenal lewat dunia maya. Mereka akan mengadakan acara temu inklusi untuk memperingati Hari Disabilitas Sedunia, sehingga mereka membutuhkan banyak relawan untuk membantu acara mereka. Seorang teman, yang mungkin mengenalku melalui teman lain atau entahlah, menghubungiku untuk ikut dalam acara tersebut yang tanpa pikir panjang langsung kusetujui. Kegiatan sosial selalu menarikku untuk terjun di dalamnya. Acara kopdar itu tidak berlangsung lama. Pada jam 5 ac...

Jejak

Gambar
Saat air mata telah mengering Jejaknya terpatri dalam relung kulit Mengendap bersama perasaan pahit dan kecewa Terpenjara dalam perasaan sedih yang mampu ditanggung oleh hati tetapi menggoyahkan mata. Saat semua pengakuan itu telah terucap Kata-kata itu terukir di dalam hati Dan menjadi memori bahwa semuanya tidak akan sama.

Aku Butuh Tertawa

Aku merasakan penyesalan dan kesedihan yang menyertainya setelah melakukan sesuatu hal. Hatiku mati rasa. Aku melakukan kebodohan dan aku menangisinya. Merasakan betapa bodohnya aku berbuat hal seperti itu. Dan disaat aku sendiri, yang muncul adalah penyesalan yang tidak berguna. Terbersit dalam pikiran mengapa aku tidak mempunyai hati sama sekali sehingga memutuskan hal tersebut. Tetapi aku juga berpikir bagaimana jika aku tidak melakukannya. Tetapi aku tidak percaya bahwa penyesalan selalu datang terakhir. Yang ada adalah kebodohan yang menyertai keputusan itu. Bagaimana mungkin kau melakukan sesuatu dengan sadar, lalu tiba-tiba mehyalahkan diri sendiri dan menyesal setelah hal itu terjadi. Bukankah sejak awal memang kau memutuskan untuk melakukan itu? Hal ini memang sekedar kebenaran subjektif bagiku, yang sebenarnya tidak bisa dikomunikasikan secara langsung karena hanya ada dalam pemahamanku. Aku butuh tertawa. Atau hanya sekedar menghibur diriku untuk tidak menyesal. Ka...

Hal-Hal yang Hakiki

Saya mulai berpikir tentang segala aktivitas yang saya lakukan semester ini. Semester yang menjadi semester yang sibuk bagi saya. Setiap sore saya habiskan waktu saya untuk mengajar, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, menerangkan, menjelaskan dan memberi soal kepada anak-anak yang berniat untuk menuntut ilmu. Sampai di rumah waktu sudah tidak lagi banyak karena berimpitan dengan waktu tidur dan waktu untuk mengajar adik-adik saya atau membantu pekerjaan rumah. Terkadang sudah tidak ada lagi untuk membaca buku atau sekedar menghibur diri dengan menonton film, bahkan skripsi pun sudah seperti tugas sampingan saja bagi saya. Pernah suatu kali saya membolos dari mengajar dan menghabiskan waktu di kamar saja. Hasilnya adalah ada sesuatu yang kurang yang muncul dari dalam hati. Seolah-olah semua aktivitas dan kesibukan yang saya lakukan telah menjadi kebiasaan yang mengakar. Tetapi kerap kali saya ingin membolos dari kegiatan-kegiatan tersebut saat semua teman-teman saya ...

Temanku

Saat kau memutuskan untuk menjalani hubungan itu lagi, itu kan artinya kau siap dengan segala resiko. Sehingga kau tidak berhak untuk menuntut orang itu atas perasaan sakit hatimu yang ditimbulkannya. Begitulah kata-kata yang sebenarnya ingin kuucapkan kepada temanku. Kata-kata yang akhirnya kutelan kembali karena kupikir dia pasti tidak ingin mendengarkan nasehat lain selain rasa empati terhadap perasaan sedihnya sekarang. Hati yang terluka. Perbuatan yang tidak memanusiakan. Dan rasa sayang semu yang menutupi maksud hati yang sebenarnya. Seperti Delila yang mencintai Samson karena ingin   mencari tahu kelemahan tubuhnya yang tidak terkalahkan itu. Dalam jarak ratusan kilometer ini, aku mendengarkan cerita yang hampir sama yang sering kudengar sejak 4 tahun terakhir. Aku mendengar tangis yang sama. Kejadian yang sama. Serta kata-kata yang sama kuucapkan untuk menanggapi cerita itu, dia memang tidak punya hati, tidak punya sesuatu hal untuk dibanggakan bahkan sifatnya pun t...

The Trip

Gambar
August, 23 2014 No one on the bus. I walked between the aisle and sit in the front side. Is that real? I start my adventure today. Actually, this is beyond my expectation that I have my own trip. The trip just with myself. This decision I’ve made in early August when I almost finished my internship program. Yeah, since I have to work within four walls and have to faced computer every 5 days a week, my heart is always calling for my activities and for a new adventure. My aunt asked me to visit her in Gresik. Then I think that this is the best choice to have holiday before the class is started. But I won’t to spend the leftover holiday just visit my aunt, so I told friend of mine, Bayduri, that I want to visit her today. And here I am, in Magelang bus station, waiting for the bus drive me to my adventure.   Then I have the day is going well. Bayduri picked me up and we spent this noon sharing each other. Long time I’m not see her. When she spent her holiday in Salatiga, she ...

Pasar Loak

Gambar
Sewaktu saya menyusuri jalanan di pasar shopping, pasar yang menjual-belikan barang-barang bekas, ada satu hal yang saya pelajari bahwa pasar ini adalah versi sederhananya toserba. Semua benda yang menyangkut kehidupan sehari-hari manusia bisa ditemukan di sana. Dari laker motor, kipas angin rusak, kaset, baju bekas, tetapi barang yang sering dijual adalah alat-alat elektronik serta onderdil kendaraan.           Yang membuat saya geli adalah ketika ada motor yang datang dengan membawa bronjong, orang-orang pasti langsung mengerumuni dan bertanya dengan antusias “bawa apa! Bawa apa!” Karena kata orang, jikalau kita beruntung maka kita bisa mendapat yang bagus di pasar shopping.           Semakin menyusuri jalanan yang padat dengan kerumunan orang dan suara sound system yang menyiarkan lagu dangdut, saya semakin percaya kalau pasar ini memang toserba sederhana. Toserba yang menampung bar...

21 tahun

Gambar
29 Juli 2014 Tahun ini, hari ulang tahunku bertepatan dengan hari raya kedua Idul Fitri. Tidak ada yang istimewa dengan hari ini, karena semua aktivitas berjalan seperti biasa. Yang membedakan adalah sms dari beberapa teman (yang ingat dan yang masih mengingat) ‘selamat ulang tahun’,  dan ‘terima kasih’ balasku. Dulu sewaktu aku masih SD, aku berpikir bahwa pertambahan usia selalu dibarengi dengan kenaikan kelas. Aku berulang tahun pada bulan Juli dimana pada saat yang sama tahun ajaran baru juga sedang dimulai. Di saat itulah terkonsep suatu ide bahwa setiap naik kelas, orang pasti bertambah usianya. Dan aku ingat sekali pernah melakukan perbantahan dengan temanku yang mengatakan bahwa dia akan berulang tahun. Aku mempertahankan pendapat bahwa usianya tidak bertambah karena dia tidak naik kelas, yang akhirnya dia balas dengan ekspresi wajah pasrah dan tidak mau tahu. Ketika aku naik kelas tiga SD, saat aku mulai belajar IPA serta IPS, otakku mulai mengajakku untuk berpik...

Tresno Itu Tidak Selalu Karena Kulino

Gambar
         5.12 pm          Matahari yang hampir terbenam belum sepenuhnya tertelan bumi. Hanya awan yang mulai menutupinya. Aku terus mengamati gerakan perlahaan itu sembari memikirkan perjalananku sehari ini. Pagi tadi, pukul 8.30am aku menyusuri jalanan untuk menuju Sragen dengan tujuan mengantar tas untuk anak sekolah minggu di gereja tempat Deni melayani. Jalanan yang rusak dan berlubang sempat menyadarkanku untuk apa aku menemui mereka? Aku belum pernah bertemu dengan anak-anak itu, bahkan belum lama mengetahui mereka. Mereka hanyalah topik pembicaraan antara aku dan Deni. Topik pembicaraan yang akhirnya menjadi sebuah keputusan yang bulat, kami akan usaha dana dan memberikan paket alat tulis untuk mereka dan tas bagi yang membutuhkan. Perjalanan yang hampir dua jam itu membuatku terus berpikir, mengapa aku mendedikasikan semua uang sakuku untuk membantu mereka karena usaha dana yang hanya menghasilkan kurang dar...