‘aku sudah sampai Cirebon’ aku membaca sms dari Berta. Temanku ini sedang dalam perjalanan pulang dari Salatiga ke Majalengka. Namun perjalanan ini bukanlah perjalanan biasa karena dia tidak pulang dengan bus malam seperti yang biasa dia lakukan, tetapi menggunakan bus biasa yang akan membawanya transit di beberapa kota. Aku tersenyum membayangkan temanku yang begitu lembut dan halus tingkah lakunya harus berganti-ganti bus dan transit 3x agar sampai di Majalengka. Agar bisa datang ke 40 hari meninggalnya kakaknya katanya. Dia orang yang kuat, pikirku, perjalanan pulang yang sedikit berbeda ini pasti tidak membuatnya takut. Toh dia juga sudah berulang kali pulang pergi dengan bis.
Aku ingat ketika kami: aku dan vila, melakukan perjalanan ke Majalengka 2 minggu menjelang Natal 2013. Suatu kunjungan selama 6 hari yang sangat irit karena kami tidak membayar biaya makan dan menginap. Jam 2.37 dini hari kami baru turun dari bis dan kami berjalan selama 10 menit untuk sampai ke rumah Berta. Pada waktu itu aku masih ingat hawa gerah kota Majalengka padahal masih pagi. Ada perasaan bangga dan senang yang memenuhi hatiku karena ini adalah perjalanan mandiri pertama bagiku. Mengunjungi kota lain tanpa ada unsur organisasi di dalamnya (biasanya mengunjungi kota lain karena ada kegiatan study tour atau wisata).
Malamnya Berta sms kalau dia sudah sampai di rumah. Syukurlah..! sungguh gila kalau aku berpikir dia tersesat, dia kan pulang ke rumahnya sendiri.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini