Mataku seperti mata panda. Dua lingkaran hitam menghiasi mataku membuatku semakin terlihat seperti anak yang tidak bertenaga dan sayu. Beberapa minggu ini aku memang sering tidur malam karena tugas-tugas kuliah mengantri untuk dikerjakan. Selalu tidur larut malam dan bangun pagi-pagi untuk mengantar adikku ke sekolah.
          Namun pagi-pagi itu selalu memberiku pengalaman-pengalaman yang membuatku sadar bahwa banyak orang yang telah ‘hidup’ sejak pagi-pagi buta dan bersaing dengan orang-orang lain. Ketika melewati pasar, aku melihat banyak orang yang berjual beli sampai memenuhi jalan raya. Aku juga melihat seseorang membeli sayur dalam jumlah yang banyak lalu menjualnya kembali dari rumah ke rumah, mereka dengan sigap mengatur sayur-sayur dalam keranjang mereka dan segera berangkat berkeliling. Dan fakta yang terpenting yaitu kau bisa mencari segala jenis barang dan jasa di pasar pagi. Bahkan ada tukang tambal ban keliling yang mangkal di dekat pasar pagi.
          Proses jual beli tersebut juga menyebabkan jalanan menjadi macet karena para pengendara pun tidak mau mengalah dan selalu ingin mendahului. Terkadang aku juga melihat para polisi yang kewalahan mengatur padatnya lalu lintas karena jumlah kendaraan bermotor yang membludak di pagi hari. Mereka memilih diam dan membiarkan para pengendara motor mengatur jalannya sendiri. Sehingga seringkali di beberapa titik jalan terjadi kemacetan. Sekali lagi karena semua orang selalu berlomba-lomba untuk menjadi yang terdahulu.
          Pagi-pagi itu memang selalu memberi pengalaman kepadaku. Setidaknya aku bisa melihat setiap jenis orang yang kutemui di jalan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini