Jumat, 20 April 2012
6.05 pm
Aku seperti dalam dua dunia yang
berbeda. Tiga jam yang lalu aku masih di Salatiga dan sekarang aku duduk di
trotoar kota
Kudus. Adiknya Jeee kemarin berulang tahun dan dia marah karena Jeee tidak bisa
pulang. Akhirnya Jeee memutuskan pulang sebentar untuk memberi penjelasan pada
adiknya. Dan benar sekali tebakanmu, dia mengajakku, dengan jaminan jam 10
malam sudah sampai di Salatiga lagi. Mata kanan yang perih dan bengkak karena
beleken kutahan serta ekspresi tercengang melihat percakapan kedua kakak adik
itu. Sang adik harus pergi dulu mencari kebaya untuk hari Kartini besok. Jeee
bingung karena kita pasti akan kemalaman. Tapi akhirnya kita memutuskan untuk
jalan-jalan memutari kota.
8.30 pm
Aku duduk di trotoar lagi. Kali
ini di sebelah warung Lentog, makanan khas Kudus. Rasa capek dan penantian
panjang akhirnya teredam dengan sepiring Lentog yang enak. Tak berapa lama,
kedua adiknya datang juga. Kita memutari kota,
membeli oleh-oleh dan minum kopi di pinggir jalan.
NB: Ekspresi mereka datar. Tidak
menunjukkan kebahagiaan karena kakak mereka telah susah payah datang.
10 pm
Tebak aku dimana?
Di rumahnya Jeee. Tepatnya di
kamar ibunya. Setelah persekongkolan dan pembicaraan alot, diputuskan bahwa aku
harus menyamar jadi teman adiknya. Dan itu berarti aku menyamar jadi anak kelas
3 SMA. Dan aku bukan bersembunyi dari ibunya tapi dari walinya Jeee. Ibunya
sudah tahu tentang aku dan menerimaku. Namun mereka tinggal di rumah wali dan
mereka takut aku tidak diijinkan menginap. Semalaman aku hanya diam dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan walinya dengan jawaban-jawaban palsu. T.T
Komentar
Posting Komentar