Minggu, 15 april 2012
7.25 pm
Selamat ulang tahun bay...:P
Tapi kamu menangis di hari bahagiamu sahabat. Pacarmu lupa mengucapkan selamat ulang tahun padamu, padahal dia dulu janji mau memberimu kado. Kamu berkata kamu sangat kecewa dengan dia yang begitu egois dan tidak peduli padamu, seolah-olah ini adalah kali pertama terjadi. Padahal rasa sakit yang kamu alami karena dia sangat familiar di hatimu. Bahagia yang kita rasakan tadi seperti menguap dan tak mampu membendung umpatan-umpatan kasarmu. Kamu mulai menyalahkan orang-orang di sekelilingmu dan berkata kalau kamu membenci dunia. Hanya karena satu orang yang lupa mengucapkan selamat ulang tahun.
7.59 pm
Kamu masih menangis dan berkali-kali mengatakan bahwa kamu tidak menyangka dia berbuat seperti ini setelah janji-janji yang dia ucapkan. Dan aku sudah kehabisan kata-kata untuk menghiburmu. Aku hanya diam dan mendengarkan keluh kesahmu, berharap bisa membuatmu sadar bahwa dia bukan yang terbaik bagimu. Jangan sedih sahabat. Dunia bukan sekedar apa yang dapat kita jangkau dengan mata. Dia bukanlah yang terbaik.
Aku ikut sedih. Namun pastinya sedih itu bercampur dengan sedihku karena aku juga mengalami masalah. Jeee marah. Dan kita tidak punya jalan keluar untuk mendapatkan solusi yang terbaik.
8.05 pm
Kamu telah tenang dan bisa menerima semua dengan sabar.
Aku menunggu dia datang, karena dia mengajak kedua adikku bermain.
9.01
Jeee datang dalam diam. Tanpa memandangku dan dengan ekspresi yang keras. Aku tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, toh kami pasti sama-sama merasa benar. Tapi di sini aku merasa bersalah karena aku menggunakan konsep ‘balas dendam terhadap apa yang telah dia lakukan’. Seharusnya cinta itu tulus, tanpa ada imbalan dan timbal balik. Perasaan sedih menyelimutiku karena Jeee bilang aku butuh sangat banyak waktu untuk belajar. Dan pertahananku runtuh. Tak berapa lama, aku hanya bisa melihat punggunnya yang menjauh dan berbelok di tikungan.
10.35 pm
Aku berharap melihat punggungnya berbalik dan menghampiriku. Menghapus air mata yang tak bisa berhenti mengalir. Namun sampai sekarang ini masih harapan. Aku hanya menunggu harapan itu datang di tempat biasa aku mengenangnya bersama bintang.
Aku tersentak ketika melihat punggung itu telah berubah menjadi sosok yang kunanti. Serta melihat kemungkinan adanya harapan dan gunung es yang terpecahkan. Memang tidak mudah meluluhkan hati dan menjelaskan apa yang diinginkan. Tapi itulah komunikasi. Itulah jalan keluar terbaik. Sampai akhirnya semua kembali normal.
Hari yang melelahkan dan menguras emosi. Namun sarat dengan pengalaman hati.
dunia ini hanyalah debu dibawah kaki - kaki kita. . .
BalasHapus