Adikku...

Aku marah dengan adikku karena dia mencuri Hp mama yang disimpan di dalam tas. Aku sampai kehabisan kata-kata dengan ulahnya yang sering membuatku marah dan kecewa.
“Aku jengkel.” Begitulah alasan yang dia katakan ketika ketahuan mencuri. Aku tidak tahu lagi harus marah seperti apa. Seharusnya dia sudah bisa berpikir dewasa karena usianya 14 tahun dan dia juga memiliki adik. Tetapi dia tetap manja dan semakin keras sifatnya. Selalu sulit dinasehati dan selalu ribut dengan adiknya.
“Aku tidak pernah membesarkan pencuri, tidak pernah punya adik pencuri!” kataku sambil masuk ke kamarku. Dalam hati aku menangis, mengapa adikku seperti itu? Apa selama ini aku kurang memperhatikannya yang sedang dalam masa pertumbuhan?
Aku keluar dari kamarku dan menuju ke kamar mandi, dan aku melihat adikku sedang menangis. Baguslah kalau dia merasa bersalah, pikirku. Aku tidak ingin marah-marah karena itu hanya akan membuatnya benci kepadaku. Lebih baik aku marah karena mengasihinya dan membuatnya berpikir mengapa aku harus marah.
Malam berikutnya aku melihat dua adikku berkutat dengan jarring-jaring mandi yang sudah tidak terpakai. Aku tersenyum karena mereka terlihat akur. Biarlah selalu seperti itu. Lalu adik bungsuku menghampiriku dan bertanya berbagai macam hal. Aku menanggapinya meskipun terkadang merasa terganggu karena dia benar-benar cerewet. Karena lelah akhirnya dia memintaku menemaninya tidur dan mengantarkanku juga pada pagi berikutnya.
Setelah melakukan aktivitas di pagi hari, aku segera mengambil handuk yang di berada di atas akurium. Tetapi mataku tertuju pada jaring yang unik bentuknya. Aku tertawa terbahak-bahak setelah mencermati jaring itu.
“Ma, lihat, adit buat jaring dari spons jaring mandi. ” Mama mendekat dan ikut tertawa. “Memang anak itu kreatif, apapun bisa diutak-atik dan jadi sesuatu.” Aku tertawa, ikut senang dengan sisi positif adikku. Mungkin aku memang perlu menuntun adikku agar dia bisa memiliki pemikiran positif dan tidak membiarkan sifat kerasnya tumbuh sehingga membuatnya jadi orang yang mudah membenci. Yah, please bless my brother, God!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The 8th

WALITURA

Terminal Semester Ini